Pewarnaan Gram pada Bakteri

Oleh :
1.
Ullya
Nazhifatul Ulum (31)
2.
Citra
Aulia Stevani(08)
v
TUJUAN
PRAKTIKUM
1.
Untuk
mengetahui bakteri Lactobacillus casei termasuk ke dalam bakteri gram
negatif atau bakteri gram positif.
2.
Untuk
mengetahui dan juga memahami bentuk dari bakteri Lactobacillus casei pada
minuman yakult.
v LANDASAN TEORI
§ Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat
yang khas. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik,
bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air.
Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri.
Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi. Hal itu untuk mempermudah proses identifikasi bakteri.
§ Bakteri juga
dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut
dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan
pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk
memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah.
Selain itu, ada endospore yang bisa diwarnai. Endospora adalah organisme yang
dibentuk dalam kondisi yang stres karena kurang nutrisi, yang memiliki
kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi baik
(Rudi, 2010).
§ Pada praktikum
proses pewarnaan gram olesan bakteri yang terfiksasi dikenai larutan-larutan
berikut dalam urutannya yaitu ungu kristal, larutan yodium, alkohol (bahan
pengecat), dan safranin atau beberapa pewarna tandingan lain yang sesuai.
Bakteri yang diwarnai dengan metode gram ini dibagi menjadi dua kelompok. Salah
satu di antaranya, bakteri gram positif, mempertahankan zat pewarna ungu
kristal. Di gunakan untuk pengecatan differensial, menggunakan beberapa jenis
zat, di gunakan untuk mengelompokkan bakteri, seperti pengecatan gram atau
pengecatan acid-fast, bakteri gram negatif, kehilangan ungu kristal ketika
dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi pewarna tandingan dengan warna merah
safranin, tampak berwarna merah(Pelczar dan Chan, 1986).
v METODE PRAKTIKUM (alat dan bahan)
a.
Alat
a.
Aquades
g. Object glass
b.
Bak pewarnaan h. Pembakar spiritus
c.
Batang
ose i.
Tabung reaksi
d.
Kertas
saring j.
Kapas
e.
Korek
api k.
Pipet tetes
f.
Mikroskop
medan terang l. Tissue
b. Bahan
a. Air fuchsin f. Lugol
b. Alkohol 70% g. Minyak imersi
c. Alkohol 96% h.
Suspensi Lactobacillus casei
d. Air atau aquades i. Xylol
e. Karbol gentian violet
v METODE PRAKTIKUM (cara kerja)
1.
Siapkan
alat dan bahan.
2.
Lalu
bersihkan Objecy glass menggunakan alkohol 70% sampai bersih agar
terbebas dari lemak.
3.
Setelah
itu, panaskan Object glass menggunakan pembakar spiritus.
4.
Kawat
ose dipijarkan di atas pembakar spiritus lalu dinginkan.
5. Kawat
ose dicelupkan ke dalam suspensi bakteri biakan
(Lactobacillus casei)
6.
Bakteri
di batang kawat ose digosokan pada kaca preparat.
7. Preparat
dikeringkan di atas hawa hangat api kemudian setelah kering difiksasi di atas
nyala api sebanyak tiga kali.
8.
Preparat
didinginkan beberapa detik.
9. Preparat
tersebut kemudian ditetesi dengan zat warna karbol gentian violet dan
didiamakan selama 30 detik.
10. Zat pewarna yang berlebih dibuang lalu dicuci
dengan air.
11. Preparat ditambah klarutan lugol sebagai zat
pemantek selama 30 detik. Preparat dicuci dengan air.
12. Preparat ditetesi dengan alkohol 96% selama 2
detik sampai zat warna larut, kemudian preparat dicuci dengan air.
13. Preparat tersebut ditetesi dengan zat warna
pembanding air fuchsin selama 30 detik, lalu preparat dicuci dengan iar.
14. Preparat dikeringkan dan di atasnya diberi 1
tetes minyak imersi untuk menghindrkan indeks bias.
15. Preparat diamati di bawah mikroskop.
v HASIL DAN FOTO
Setelah
melakukan percobaan tersebut dan kemudian di dapatkan hasil foto dari bakteri
itu menggunakan mikroskop.

Jenis
Bakteri
|
Bentuk
bakteri
|
Lactobacillus
casei
|
Monobacillus
|
v
PEMBAHASAN
ü a. Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara
bakteri gram negative tidak.
ü b. Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna
metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru
atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna
merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010).
ü Sesuai dengan warnanya bakteri Lactobacillus casei termasuk
ke dalam bakteri gram positif.
ü Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan
bakteri gram positif dan gram negatif.
ü Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding
sel bakteri ;sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat
warna dan penambahan larutan pencuci (Dwidjoseputro 1998)
ü Cryatl violet atau ungu gentian adalah pewarna triarylmethane.
Pewarna ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi
bakteri. Crystal violet memiliki sifat-sifat anti bakteri, jamur dan obat
cacing, dan sebelumnya penting sebagai antiseptik topikal (Sutedjo,1991)
v
KESIMPULAN
Dari kegiatan
praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa bakteri Lactobacillus casei
merupakan bakteri gram positif. Serta organisme yang
yang dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol disebut organisme
gram positif, dimana indikasinya menunjukkan warna ungu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar