Jumat, 25 Oktober 2019

Laporan Biologi Jamur (Fungi)


Laporan Biologi
Jamur (Fungi)
Description: Screenshot_2018-09-05-23-43-53-40
OLEH :
1. Citra Aulia Stevani        (08)
2. Jarwati                                       (18)
3. Seftiyaningsih duwi s           (28)           
4. Ullya Nazhifatul Ulum       (30)




A. Tujuan Praktikum
1.      Mempelajari ciri – ciri dari jamur
2.     Untuk mengamati hifa-hifa  jamur tiram, jamur kuping, jamur kayu dan jamur pada tempe, roti, jeruk, nasi, serta tongkol jagung.
B.  Landasan teori
Jamur merupakan organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri, ia tidak termasuk dalam Kingdom Protista, Kingdom Monera, maupun Plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof, dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara Saprofit. Ada juga jamur yang hidup secara parasit, adapula yang hidup dengan Simbiosis Mutualisme.
Jamur berbiak secara vegetative dan generative  dengan berbagai macam spora. Macam spora yang terjadi dengan tiada perkawinan adalah :

a.       Spora biasanya yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu berkelompok – kelompok kecil, masing – masing mempunyai membran serta inti sendiri. Sel tempat terjadinya spora ini disebut sporangium, dan sporanya disebut sporangiospora.

b.      Konidiospora yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah – belah seperti tasbih. Didalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia disebut  konidiosfor.

c.       Pada beberapa spesies, bagian – bagian miselium dapat membesar serta berdinding tebal, bagian itu merupakan alat membesar serta berdinding tebal, bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut  klamidiospora ( spora yang berkulit tebal )

d.      Jika bagian – bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar daripada aslinya, maka bagian – bagian itu disebut artospora ( serupa batu bata ), oidiospora atau oidia ( serupa telur ) saja ( Waluyo,2005 ).



Klasifikasi jamur, berdasarkan cara reproduksi secara generative, jamur dapat dibagi menjadi 4 kelas yaitu zygomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan duotromycotina.

1.      Zygomycotina : Jamur kelompok ini namanya Zygomycotina karena dalam reproduksi generatifnya menghasilkan zigot di dalam zigospora. Jamur Zygomycotina mempunyai cirri – ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa tidak bersekat, mengandung inti haploid, memiliki keturunan diploid lebih singkat, reproduksi generatife dengan konjugasi yang menghasilkan zigospora.

2.      Ascomycotina : Jamur kelompok ini namanya Ascomycotina karena dalam reproduksi generatifnya menghasilkan askuspora. Jamur ini termasuk kelas Ascomycotina mempunyai cirri – cirri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, uniseluler dan multiseluler, hifa bersekat, membentuk badan buah yang disebut askospora, memiliki keturunan diploid lebih singkat, reproduksi vegetatifnya dengan membentuk konidiospora, reproduksi generatifnya dengan konjugasi yang menghasilkan askospora.

3.      Basidiomycotina : Jmaur kelompok ini disebut Basidiomycotina karena dalam reproduksi generatifnya menghasilkan basidiospora. Jamur yang termasuk kelas Basidiomycotina mempunyai ciri – ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa, bersekat, dibedakan hifa primer ( berinti satu ) dan sekunder ( berinti dua ), mengamdung inti haploid, memiliki keturunan diploid lebih singkat, membentuk badan buah yang disebut basidikrop, reproduksi vegetatife dengan menghasilkan basidiospra.

4.       Duotromycotina : Jamur kelompok ini disebut jamur imperfecti                   ( jamur tidak sempurna ) atau Duotromycotina  karena belum diketahui cara perkembangbiakan seksualnya. Jamur yang termasuk Duotromycotina mempunyai ciri –ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan tipe hifa lebih singkat, dan reproduksi vegetatifnya dengan membentuk konidiospora ( Anonim A.2009 ).

 
C.            Alat dan bahan

v  Mikroskop                          v  Roti yang sudah berjamur
v  Kaca objek                          v  Jamur tiram
v  Kaca penutup                      v  Jamur kuping
v  jarum                                   v  Tempe yang sudah berjamur
v  Beker glass                          v  Jeruk yang sudah berjamur
v  Pipet                                    v  Tongkol jagung yang sudah berjamur
v  air                                        v   Jamur kayu
v  Jamur pada nasi basi

d.Cara kerja

1. Pertama siapkan alat dan bahan
2. Ambil jamur tiam dan kuping, iris melintang pada bagian paling bawah sehingga terlehat dengan jelas struktur tubuhnya.
3. Ambil sedikit jamur pada tempe, jeruk, roti, dan tongkol jagung menggunakan jarum
4. Letakkan diatas kaca objek, buat preparatnya dengan cara meneteskan air dengan bantuan pipet, kemudian tutup dengan kaca penutup usahakan jangan sampai ada udara didalamnya,
5. Kemudian amati dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10X. Setelah diamati difoto atau digambar dan preparatnya dicuci setelah selesai digunakan
6. Bersihkan peralatan dan bahan percobaan diatas.


   
e.  Hasil pengamatan

1.          Jamur tempe (Rhizopus oryzae)

Kingdom              : Fungi
Divisio                 : zygomycota
Class                    : Zygomycetes
Ordo                     : Mucorales
Familia                 : Mucoraceae
Genus                   : Rhizopus
Spesies                 : Rhizopous oryzae

2.           Jamur Roti (Rhizopus stolonifer)

Kingdom              : fungi
Phylum                 : zigomycota
Class                    : zygomycetes
Ordo                     : mucorales
Family                  : mucoracae
Genus                   : Rhizopus
Spesies                 : Rhizopus stolonifer

3.          Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

Kingdom              : fungi
Phylum                 : Basidiomycota
Class                    : Homobasidiomycetes
Ordo                     : Agaricales
Family                  : Tricholomataceae
Genus                   : Pleurotus
Spesies                 : Pleurotus ostreatus

4.          Jamur pada jagung (Ustilago maydis)

Kingdom              : Fungi
Phylum                 : Basidiomycota
Kelas                    : Ustilaginomycetes
Ordo                     : Ustilaginales
Family                  : Ustilaginomycotina
Genus                   : Ustilago
Spesies                 : Ustilago maydis


  
5.      Jamur Kuping (Auricularia Polytricha)

Kingom         : Fungi
Phylum          : Basidiomycota
Kelas             : Holobasidimycetes
Ordo              : Auriculariales
Family           : Auriculariaceae
Genus            : Auricularia
Species          : Auricularia polytricha

6.     Jamur pada nasi (Aspergillus orizay)

Kingdom                 : Fungi
Phylum                    : Zigomycota
Kelas                       : Eumycetes
Ordo                       : Plectascales
Family                     : Aspergillaceae
Genus                      : Aspergilus
Spesies                    : Aspergillus orizay

7.     Jamur pada kayu (Ganoderma applanatum)

Divisi                   : Basidiomycetes
Kelas                    : Homobasidiomycetes
Ordo                     : Hymenomycetales
Familia                 : Polyporaceae
Genus                   : Ganoderma
Spesies                 : Ganoderma applanatum

8.     Jamur pada jeruk (Pinicillium notatum)

Kingdom                 : Fungi
Phylum                    : Zigomycota
Kelas                       : Zigomycetes
Ordo                       : Plectacales
Family                     : Aspergillacaeae
Genus                      : Pinicillium
Spesies                    : Pinicillium notatum


Kesimpulan

Jamur dapat ditemukan di tempat yang lembab. Struktur tubuh jamur akan tampak lebih jelas bagian bagiannya bila kita menggunakan mikroskop. Beraneka jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Jamur diklasifikasikan kedalam 4 subdivisi yaitu: zygomycota,ascomycota,basidiomycota, dan deuteromycota. Bagian-bagian tubuh  jamur tediri dari : rizoid,stolon,sporangiofor,spora,sporangium,dan hifa.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Scared of my darknest : What's happiness?

 Malam tenang dipenuhi bintang-bintang atau gelora alunna musik mengudara mana yang akan kau pilih?  air yang tennag dan menghanyutkan atau ...